Profil

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) pada awalnya bernama PSW UMSU didirikan pada awal tahun 2017. Pendirian PSGA UMSU dengan Surat Keputusan Rektor UMSU Nomor:50/KEP/II.3-AU/UMSU/D/2017  Dengan seurat Keputusan tersebut maka UMSU telah memiliki Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA).

PSGA merupakan salah satu Pusat  Studi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berada dalam naungan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Struktur PSGA, terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, seorang wakil sekretaris dan dua Orang Anggota dibantu beberapa staf Administrasi. Pada prinsipnya PSGA UMSU tetap melibatkan pengajar baik perempuan maupun laki-laki sebagai anggota.

Sumber keuangan berasal dari pihak universitas dan lembaga mitra baik dalam negeri maupun luar negeri. Aset yang dimiliki berupa hasil-hasil penelitian, materi-materi pelatihan, buku-buku hasil publikasi dan  peralatan kantor.

Kebanyakan lapisan masyarakat yang ada, mereka para perempuan tergolong pada kelompok yang terbelakang dalam proses peningkatan kualitas SDM.

Tidak sebanding dengan kaum laki-laki, hampir di semua sektor kehidupan kaum perempuan tertinggal. Dalam bidang pendidikan, yang ditandai dengan masih tingginya angka buta huruf dan sedikitnya jumlah lulusan SMA maupun perguruan tinggi.

Bidang ketenagakerjaan, diperlihatkan dengan masih kecilnya peluang kerja, masih kecilnya jumlah angkatan kerja, dan  sedikitnya  perempuan yang menduduki posisi strategis di dunia kerja, baik di sektor swasta maupun negara. Tekanan budaya dan perilaku diskriminasi dalam keluarga dan masyarakat telah menyebabkan rendahnya perilaku hidup sehat kaum perempuan  terutama di pedesaan.

Angka kematian ibu hamil dan melahirkan relatif tinggi. Rendahnya pengetahuan perempuan akan kesehatan pada akhirnya berdampak serius pada pertumbuhan anak (generasi penerus bangsa) kurang gizi.

Itulah sebabnya maka PSGA UMSU khususnya Pusat Studi Wanita  dan Gender sangat peduli terhadap program-program peningkatan kualitas SDM kelompok perempuan di samping kelompok lainnya seperti anak, keluarga dan masyarakat miskin.